KISAH ITU MENJADI RUMIT
jalan tidak lagi mudah, mungkin semesta dan doa
tuhan sedang berusaha memisahkan
Aku merupakan diksi yang paling bahagia
sedangkan kamu menjadi diksi yang tersiksa
Katanya, kotorku selalu mencambukmu disetiap perlakuanku
Kamu bilang, aku Egois!
Bahagia sendiri, tanpa memikirkan kamu
Kamu bilang lagi, aku tidak seperti yang dulu!
Kamu bilang lagi, aku diksi yang paling menyakiti!
dan kamu bilang lagi, aku diksi tidak pandai bersyukur karena telah mendapatkan kamu yang maha sempurna!
Lalu, kamu memutuskan berdiri sendiri sementara waktu
tanpa diganggu
Aku tidak lagi menjadi diksi yang paling bahagia
aku bertambah menjadi sederet kesalahan
kesalahan yang tiada henti,
hatiku sakit mendengarkan perkataan-perkataan yang tak berkesudahan
Aku sudah menjadi diksi yang paling kotor
lalu dibumbui dengan dosa
diracuni lagi dengan kesalahan-kesalahan yang mendobrakku untuk memasuki di pintu paling gelap
Aku takut,
Sepi,
Sendiri,
di ruang gelap ini.
Kamu mengurungku di dalam sini,
Katanya, ini hukumanku
Perkataan itu memburuku diruangan ini, seperti ingin mencekamku
Pikiranku sendiri memojokanku
siapa yang merangkulku sekarang?
Rohaniku saja pergi dariku
Apakah ini adalah azabku berani mendekatin diksi kamu yang maha sempurna?
Lalu,aku memutuskan mengikuti alurmu yang kamu minta
Sebuah pengakuan penuh dosa terlontar dari mulutku
Aku mengaku akan tetap menyayangimu
seberapapun kamu menusukku dengan segala kata.
Comments
Post a Comment