Hanya Sekedar Proses Mengikhlaskan
Pernahkah kamu merasa ada seseorang yang cocok untukmu? yang kamu berfikir dia sempurna? kamu berfikir dia terbaik untukmu, saya pernah mengalaminya . aku berfikir dia terbaik untuk saya, dia yang selalu aku tunggu dia yang ku nanti.
Ingatkah janji yang kau ikrarkan saat bersamaku? ingatkah kata kata dari bibir manismu yang kau ucapkan padaku? nyatanya semua itu tak bertahan lama, hanya selang waktu beberapa hari kau sudah menoleh pada wanita lain. Apa kamu pernah berfikir tentang perasaaan aku? ah nyatanya tidak. Sudah berulang-ulang kali kamu lakukan. dan bodohnya aku tetap mempercayaimu bahwa suatu hari kamu akan berubah.
Sempat berfikir bahwa aku tempatmu "pulang" karena setiap kamu patah hati kamu balik kembali dan menyembuhkan luka. Tapi setelah sembuh kamu kemana? kamu tiba-tiba menghilang dengan cepatnya kamu mencari perempuan lain, aku udah biasa dengan semua itu dan aku percaya sama kata-katamu yang ini "Siapapun nanti pacar kita yang penting besok aku sama kamu di pelaminan?" aku selalu percaya kata-kata itu.
Ternyata aku salah aku bukanlah tempatmu "pulang" aku bukan orang yang kamu cari aku bukan apa apa dan tidak menjadi apa apa untukmu. Bagiku makna "pulang" yaitu ketika kamu lelah dengan keadaanmu dan kau memerlukan tempat yang nyaman dan tak akan befikir pergi lagi. Sedangkan aku hanya sebagai penyembuh lukamu? setelah sembuh kamu pergi lagi. Bagimu aku ini apa? aku merasa seperti simpananmu kalau seperti ini, kau mmemanggilku sayang dan menelfonku saat malam tapi disisi lain ternyata engkau sudah punya pacar dan tiba tiba kau berubah tak ada kata sayang lagi hanya chat biasa seperti teman. Handphone ku setiap malam tak berdering lagi, tak ada yang mengajakku ngobrol.
Tapi anehnya aku selalu ingin menunggumu, aku tahu kensekuensinya yaitu "patah hati". Aku selalu berfikir ingin pergi tapi aku juga yang menggagalkanya sendiri. Tapi tenang saja kamu, waktu yang akan membawaku lupa pada dirimu, perasaanku akan hanyut oleh detik yang terus berjalan.
Yang harus aku lakukan adalah ikhlas, ikhlas melihatmu dengannya. "Perempuan yang kuat bukan yang benar-benar kuat, melainkan ia tahu sekali kapan harus berjuang habis-habisan, dan tau kapan harus tulus ikhlas"-Tereliye.
Comments
Post a Comment