Seharusnya Aku
Jumat 23 September 2016
Sudah aku tebak, kamu tidak memberi kabar tentang dirimu, sudah berulang- ulang kali kamu lakukan itu padaku sehingga aku merasa biasa. Walaupun kamu tak memberi kabar aku masih bisa tahu kabarmu lewat media sosial. Andai saja kamu tahu waktu kamu membuat status "Siapa yang punya film MEET THE SPARTANS pm aja". Aku langsung buka laptop terus download film yang kamu cari, selang 30 menit aku langsung chat kamu
"Aku punyaa".
Kamu pun menjawab "aku minta, kirim lewat WA aja ya Makasihh ya tann." Tan itu maksutnya mantan, karna aku mantanya jadi dipanggil tan.
"Udah aku coba tapi gak bisa, iya sama-sama tan" jawabku sambil senyum-senyum. Entah mengapa kalo lagi chat sama kamu rasanya seneng terus.
"Yaudah lewat BBM".
"Filmnya ada di laptop" jawabku lagi gak bisa. "
yaudah lewat email". "lama, dah agak ngantuk nih"jawabku karna udah hampir larut malam dia mintanya.
"Yaudahhh lewat flashdisk ntar kasih aku" jawabnya, Aku langsung bahagia tiada taraaa, tiada duanya berarti aku bisa ketemu kamu walaupun cuma ngaterin flasdisk eh tiba-tiba ada pesan masuk lagi "Tapi titipin siapa aja gitu" jawabnya lagi, Agak kecewa sih tapi aku tahu kamu bilang gitu karna aku udah punya pacar dan kamu udah punya yang lain. Akhirnya gue titipin lewat temennya.
Udah dua hari falshdisk, Hari sabtu aku tagih flasdisku.
"PING!!!"
"Flashdiskmu dirumah, aku minggu depan nginap di sekolahan, gak boleh bawa hp, dll"
"Yaudahh kamu bawa dulu aja"
"iyaa" jawabnya
Aku sih gak masalah flashdisku di bawa kamu, sebenarnya aku pengin ngucapin JAGA KESEHATAN, JANGAN LUPA MAKAN,MINUM,SHOLAT, SAMA JANGAN LUPAIN AKU :" tapi apa daya gengsi sudah menyelimutiku
Minggu 25 September 2016,
Kamu selalu membuat status "Bakalan Rindu sama kamu" aku tahu itu buat dia, dia yang kamu kasih kabar setiap hari, dia yang kamu perhatiin, sama seperti aku dulu. Aku tahu kita saling nyaman, aku tahu hati kita masih bersama, aku tahu kita memiliki hal baru masing-masing, aku tahu aku hanya masa lalumu. Tapi aku juga sedih karna kamu juga merindukan orang lain, tapi aku sadar posisi. Seharusnya aku yang mendapatkan rindumu seutuhnya karna aku lebih mengetahuimu daripada yang lain kamu pun juga tahu semua tentangku tapi aku hanyalah kenanganmu yang masih kau ingat. Rasanya aku seperti yang kedua. Kadang kau membuatku bahagia seperti malam itu tapi kadang kamu membuatku sedih. Apakah kamu gengsi seperti apa yang ku rasakan? atau apakah rindumu yang kau ucap hari lalu itu palsu? entah aku bingung aku sudah terlalu percaya padamu. Terkadang aku lebih memikirkanmu, lebih merindukanmu, lebih menyayangimu dari pada kekasihku yang baru. Rasanya aku seperti bocah yang menjalani hubungan untuk status saja semenjak berpisah denganmu itulah yang kurasakan karena hatiku sudah berhenti di kamu. Bagaimana ini? rasanya aku mati rasa. Semoga rindumu, rasamu, hatimu, ragamu selalu untukku suatu saat walaupun saat ini dibagi-bagi, aku tahu aku dianggap bodoh dengan melakukan hal ini tapi semua orang tak bisa merasakan dalam posisiku. Ingin pergi tapi kamu memohon tuk bertahan, saat aku bertahan kamu membagi semuanya dan akhirnya aku dipermainkan olehmu, oleh rasa ini yang takut kehilanganmu seutuhnya. Aku selalu memohon pada waktu dan tuhan agar kita suatu saat bersama untuk satu atap yang sama.
Berbahagialah walaupun bukan denganku, tersenyumlah walau bukan aku alasanmu tersenyum tapi asal kamu tahu aku sangat benci kalimat itu.
Comments
Post a Comment