ANTARA DIKSI KOTOR DAN MAHA SEMPURNA
Bagaimana cara aku dan kamu mampu menjadi sebuah kita?
Aku adalah sebuah diksi paling kotor, terbentuk dari sebuah tuntutan dosa yang tak terhingga. Semut saja jarang menyentuh bagaimanapun manisnya aku. Sekali lagi aku adalah diksi paling kotor, tidak mampu menjadi seperti malaikat pada umumnya, indah dan cantik saja pergi dari aku, bercahaya saja tidak apalagi suci.
Kamu, adalah diksi maha sempurna. Bagaimana tidak,pahit sekalipun kamu tetap dikejar lebah. Sebesarapapun dosamu kau masih terlihat suci, kamu dirancang oleh mereka sedemikian rupa. Menjadi malaikat mudah saja, bukanlah hal berat bagimu
Lalu bagaimana ada kita diantara diksi aku dan kamu? Semesta saja pasti menolak .
Jangankan semesta, tuhan pun mampu berkata tidak! Itu argumenku
Andai saja aku menjadi diksi yang maha indah, akankah semesta mengatakan iya? Apakah tuhan langsung menyatukan? Mungkin adalah jawaban terbaik saat ini
Lantas, bagaima jika kamu menjadi diksi yang paling kotor? Aku jelas mampu menerimanya. Tetapi tuhan bagaimana ? Semesta akan berbicara apa?
Ya, akhirnya argumenku terpatahkan. Terpatahkan luluh lantah begitu saja. Ternyata Tuhan punya cara paling indah untuk menyatukan aku dan kamu dari perbedaan yang luar biasa beda. Sejalan dengan perbedaan aku dan kamu menjadi kita atas izin semesta dan tuhan
Tetapi bagaimana kelanjutannya? Apakah kotorku akan membuat sucimu sirna? Apakah dosaku akan hilang dengan sendirinya? Ternyata bukan itu. Ternyata kita menghasilkan warna yang padu. Dosaku bercampur dengan ssucimu. Tuhan jadi bingung, sekarang kamu diksi maha sempurna atau bukan. Aku menjadi sedikit suci tapi dosa masih mendominasiku. Tuhan tetap menganggap aku sebagai diksi paling kotor.
Lalu bagaimana kelanjutan antara diksi aku dan kamu yang telah menjaadi kita?
Aku adalah sebuah diksi paling kotor, terbentuk dari sebuah tuntutan dosa yang tak terhingga. Semut saja jarang menyentuh bagaimanapun manisnya aku. Sekali lagi aku adalah diksi paling kotor, tidak mampu menjadi seperti malaikat pada umumnya, indah dan cantik saja pergi dari aku, bercahaya saja tidak apalagi suci.
Kamu, adalah diksi maha sempurna. Bagaimana tidak,pahit sekalipun kamu tetap dikejar lebah. Sebesarapapun dosamu kau masih terlihat suci, kamu dirancang oleh mereka sedemikian rupa. Menjadi malaikat mudah saja, bukanlah hal berat bagimu
Lalu bagaimana ada kita diantara diksi aku dan kamu? Semesta saja pasti menolak .
Jangankan semesta, tuhan pun mampu berkata tidak! Itu argumenku
Andai saja aku menjadi diksi yang maha indah, akankah semesta mengatakan iya? Apakah tuhan langsung menyatukan? Mungkin adalah jawaban terbaik saat ini
Lantas, bagaima jika kamu menjadi diksi yang paling kotor? Aku jelas mampu menerimanya. Tetapi tuhan bagaimana ? Semesta akan berbicara apa?
Ya, akhirnya argumenku terpatahkan. Terpatahkan luluh lantah begitu saja. Ternyata Tuhan punya cara paling indah untuk menyatukan aku dan kamu dari perbedaan yang luar biasa beda. Sejalan dengan perbedaan aku dan kamu menjadi kita atas izin semesta dan tuhan
Tetapi bagaimana kelanjutannya? Apakah kotorku akan membuat sucimu sirna? Apakah dosaku akan hilang dengan sendirinya? Ternyata bukan itu. Ternyata kita menghasilkan warna yang padu. Dosaku bercampur dengan ssucimu. Tuhan jadi bingung, sekarang kamu diksi maha sempurna atau bukan. Aku menjadi sedikit suci tapi dosa masih mendominasiku. Tuhan tetap menganggap aku sebagai diksi paling kotor.
Lalu bagaimana kelanjutan antara diksi aku dan kamu yang telah menjaadi kita?
Comments
Post a Comment