Kita terlalu terlelap sehingga lupa akan tujuan awal
Harus ada jarak sebab aku butuh ruang gerak,
tetapi jarak kita tidak melahirkan rindu melainkan mematikan kecup.
Setiap hari kau menyanyikan kidung
yang membuatku terus menari nari dengan lambaian ilalang
Mataku terbelalak
setiap melihatmu ingin bermain api
Kupu-kupu di sabana menatap kita dengan bersiul
kita bagaikan manusia yang bebas dari ikatan
memilih tanpa perlu menerima penolakan
berpergian tanpa perlu berpamitan
belari tanpa takut dikejar
kita berharap dengan kepastian
yang dibangun dengan ketidakpastian
Tidak ada yang lebih bahagia
selain mempercayai janji
yang belum tentu ditepati.
memiliki takdir yang enggan terjadi
Kita akan tetap menjadi kita dengan jarak sejauh apapun
bahkan ketika jarak itu hanya mampu ditempuh dengan rintihan doa di setiap sujud
katamu, sebelum akhirnya kita sekarang saling kehilangan dekap
sebab kita terlalu terbengkalai sampai kita lupa
bahwasanya kita bukanlah takdir
melainkan perjalanan yang mubadzir
Comments
Post a Comment