Keputusan dan Keadaan yang Rancu
Seberapa hebat manusia untuk menentukkan sebuah keputusan? terlebih manusia hanya hidup satu kali. Meskipun, konon katanya kita hidup bak renkarnasi, manusia tidak mengingat kehidupan sebelumnya karena keterbatasan. Lantas, komponen apa saja yang menunjukkan keputusan yang dibuat oleh manusia dikatakan berhasil?
Akhir-akhir ini, banyak orang yang menyalahkan keadaan. Mereka menyatakan menyerah terhadap keadaan dan tidak bisa ambil solusi atas keadaan tersebut. Selang waktu berjalan dia tidak mengambil keputusan apapun dan membiarkan keadaan membusuk serta menyakiti orang-orang karena keadaan yang dia buat. Setelah memilih begitu dan orang - orang mulai ikhlas dengan perlakuakn dia, keadaan perlahan mulai membaik bagi ornag lain, dia datang dengan seakan-akan penuh penyesalan. Sayangnya orang lain sudah merasa baik tanpa dia. Kemudian ia menyalahkan orang lain yang tidak ingin menemani dia, apakah keputusan ini salah atau benar? Lalu apakah keputusan orang lain yang tidak mau menerima kembali salah atau benar?
Mengapa keputusan terkadang tetap terasa salah padahal manusia sudah memikirkan secara matang baik buruknya. Mengapa selalu saja ada yang menyalahkan keputusan dan keadaan? Tuhan saat kondisi ini aku meminta petunjukmu sebagai manusia yang kecil dan lemah, tetapi bagaimana aku bisa membaca petunjukmu sedangkan aku tidak tahu caranya. Mataku masi buram, hatiku masih kalut dalam melihat keadaan ini.
Mengapa keputusan terkadang tetap terasa salah padahal manusia sudah memikirkan secara matang baik buruknya. Mengapa selalu saja ada yang menyalahkan keputusan dan keadaan? Tuhan saat kondisi ini aku meminta petunjukmu sebagai manusia yang kecil dan lemah, tetapi bagaimana aku bisa membaca petunjukmu sedangkan aku tidak tahu caranya. Mataku masi buram, hatiku masih kalut dalam melihat keadaan ini.
Comments
Post a Comment